Dalam terminologi geologi dan ekonomi, mineral umumnya dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Pengelompokan ini terutama merujuk pada kegunaan dan keberlimpahannya di alam.
Mineral umumnya dikelompokkan sebagai berikut: material bangunan (building materials), mineral industri (industrial minerals), mineral logam (metallic minerals), dan mineral bahan bakar (mineral fuels).
Material bangunan (building materials)
Contoh dari material bangunan antara lain batu, kerikil, pasir, batu kapur dan lempung. Mineral jenis ini umumnya mudah ditemukan, tidak memerlukan pemrosesan yang rumit, dan digunakan dalam proyek-proyek konstruksi seperti bangunan, jalan, atau jembatan.
Ongkos penambangan dan pemrosesan relatif rendah, sehingga harga jualnya pun tidak tinggi. Mineral jenis ini banyak tersedia di alam (cadangan besar) dan mudah disubstitusi oleh mineral lain.
Karena keterbatasan pasar dan biaya transportasi yang tinggi, tambang material bangunan umumnya berukuran kecil, mesti secara agregat nasional menyumbang kue bisnis yang signifikan.
Mineral industri (industrial minerals)
Mineral industri sering disebut juga mineral non logam (non metallic mineral). Mineral jenis ini terutama digunakan untuk bahan baku pupuk atau bahan mentah untuk industri kimia.
Mineral industri tersedia melimpah di alam, dapat langsung digunakan tanpa perlu proses pengolahan tambahan. Berikut adalah contoh mineral industri: fosfat, bentonit, gipsum, dan silika.
Mineral logam (metallic mineral)
Sesuai namanya, mineral logam akan menghasilkan berbagai macam logam yang kita kenal. Batuan yang memiliki kandungan mineral logam yang ekonomis disebut bijih. Cadangan mineral logam di alam berjumlah jauh lebih sedikit jika dibanding jenis mineral lainnya.
Sebelum bisa digunakan, bijih perlu mengalami pemrosesan lanjutan. Ongkos pemrosesan umumnya lebih mahal dibanding ongkos transport. Ini membuat mineral logam masih menguntungkan untuk diperdagangkan lintas daerah bahkan lintas negara.
Contoh mineral logam antara lain aluminium, tembaga, besi, nikel, timah, magnesium, emas, perak, seng, dan timbal.
Mineral bahan bakar (mineral fuels)
Jenis mineral bahan bakar mencakup minyak bumi, gas alam, batubara, hingga bahan bakar nuklir seperti uranium dan thorium. Diantara semua jenis mineral, mineral bahan bakar memiliki nilai paling tinggi dalam arti total omzet produksinya.
Mineral bahan bakar memiliki arti strategis hingga digunakan sebagai senjata politis. Minyak bumi misalnya, sering digunakan sebagai penguat daya tawar suatu negara atas isu tertentu.[]
Sumber: International Mineral Economics by W.R. Gocht, H. Zantop and R.G. Eggert
Tidak ada komentar:
Posting Komentar