Batu Andesite adalah batuan beku yang mempunyai kandungan silica lebih tinggi dibandingkan dengan batuan basalt, dan mempunyai kandungan silika lebih rendah dibandingkan dengan batuan rhyolite atau felsite. Secara umum mempunyai warna yang menandakan dengan baik akan kandungan silika dari lava, dengan kandungan basalt yang terlihat gelap dan kandungan felsitenya terang. Walaupun demikian para Geologist akan selalu melakukan analisa kimia di dalam identifikasi batuan andesite ini, di lapangan batuan ini dicirikan oleh warna abu-abu atau medium sampai merah dari lava andesite. Nama Andesite dinamakan dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, dimana busur batuan batuan vulkanik baercampur dengan magma basalt dengan batuan-batuan keras jenis granit yang menghasilkan lava dengan komposisi intermiediate. Batuan Andesite mempunyai kandungan fluida lebih sedikit dibandingkan batuan basalt dan diletuskan dengan hebatnya dikarenakan adanya gas gas terlarut yang terdapat di dalamnya.
Jenis batuan Andesite ini berbentuk kristalin. Bagian-bagian kecil yang berwarna hitam disebut mineral biotite dan yang berwarna putih disebut potassium feldspar. Hornblende dan pyroxen adalah mineral-mineral gelap lainnya yang terdapat pada batuan Andesite. Batuan Andesite mempunyai lebih dari 20 persen kandungan kuarsa dan yang terbanyak adalah mineral plagioklas, walaupun mineral-mineral ini kadang hanya terlihat di bawah mikroskop. Batuan Andesite mempunyai kesamaan pembentukannya secara letusan dengan batuan diorite.
Kristal terbesar dinamakan phenocryst, terbentuk jauh sebelum lava terletuskan dan membeku, dan kristal-kristal tersebut dari bentuknya dapat menceritakan sejarah dari proses perjalanan magma. Lava yang seperti ini yang mempunyai banyak phenocrysts, dinamakan bertexture porphyritic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar