Powered By Blogger

Rabu, 14 September 2011

nilai densitas mineral

 
Material - powder, ore, solids, etc.
kg/cu.m.
Alfalfa, ground 256
Alum, lumpy 881
Alum, pulverized 753
Alumina 961
Aluminum, oxide 1522
Ammonia gas 0.77
Ammonium Nitrate 730
Ammonium Sulphate - dry 1130
Ammonium Sulphate - wet 1290
Andesite, solid 2771
Antimony, cast 6696
Apples 641
Arsenic 5671
Asbestos - shredded 320- 400
Asbestos rock 1600
Ashes - wet 730- 890
Ashes - dry 570- 650
Asphalt, crushed 721
Babbitt 7272
Bagasse 120
Bakelite, solid 1362
Baking powder 721
Barium 3780
Bark, wood refuse 240
Barley 609
Barite, crushed 2883
Basalt, broken 1954
Basalt, solid 3011
Bauxite, crushed 1281
Beans, castor 577
Beans, cocoa 593
Beans, navy 801
Beans, soy 721
Beeswax 961
Beets 721
Bentonite 593
Bicarbonate of soda 689
Bismuth 9787
Bones, pulverized 881
Borax, fine 849
Bran 256
Brewers grain 432
Brick, common red 1922
Brick, fire clay 2403
Brick, silica 2050
Brick, chrome 2803
Brick, magnesia 2563
Buckwheat 657
Butter 865
Cadmium 8650
Calcium carbide 1201
Caliche 1442
Carbon, solid 2146
Carbon, powdered 80
Carbon dioxide 1.98
Carbon monoxide 1.25
Cardboard 689
Cement - clinker 1290-1540
Cement, Portland 1506
Cement, mortar 2162
Cement, slurry 1442
Chalk, solid 2499
Chalk, lumpy 1442
Chalk, fine 1121
Charcoal 208
Chloroform 1522
Chocolate, powder 641
Chromic acid, flake 1201
Chromium 6856
Chromium ore 2162
Cinders, furnace 913
Cinders, Coal, ash 641
Clay, dry excavated 1089
Clay, wet excavated 1826
Clay, dry lump 1073
Clay, fire 1362
Clay, wet lump 1602
Clay, compacted 1746
Clover seed 769
Coal, Anthracite, solid 1506
Coal, Anthracite, broken 1105
Coal, Bituminous, solid 1346
Coal, Bituminous, broken 833
Cobaltite ( cobolt ore ) 6295
Coconut, meal 513
Coconut, shredded 352
Coffee, fresh beans 561
Coffee, roast beans 432
Coke 570- 650
Concrete, Asphalt 2243
Concrete, Gravel 2403
Concrete, Limestone with Portland 2371
Copper ore 1940-2590
Copper sulfate, ground 3604
Copra, medium size 529
Copra, meal, ground 641
Copra, expeller cake ground 513
Copra, expeller cake chopped 465
Cork, solid 240
Cork, ground 160
Corn, on the cob 721
Corn, shelled 721
Corn, grits 673
Cottonseed, dry, de-linted 561
Cottonseed, dry, not de-linted 320
Cottonseed, cake, lumpy 673
Cottonseed, hulls 192
Cottonseed, meal 593
Cottonseed, meats 641
Cottonwood 416
Cryolite 1602
Cullet 1602
Culm 753
Dolomite, solid 2899
Dolomite, pulverized 737
Dolomite, lumpy 1522
Earth, loam, dry, excavated 1249
Earth, moist, excavated 1442
Earth, wet, excavated 1602
Earth, dense 2002
Earth, soft loose mud 1730
Earth, packed 1522
Earth, Fullers, raw 673
Emery 4005
Ether 737
Feldspar, solid 2563
Feldspar, pulverized 1233
Fertilizer, acid phosphate 961
Fish, scrap 721
Fish, meal 593
Flaxseed, whole 721
Flint - silica 1390
Flour, wheat 593
Flue dust 1450-2020
Fluorspar, solid 3204
Fluorspar, lumps 1602
Fluorspar, pulverized 1442
Fullers Earth - raw or burnt 570- 730
Galena ( lead ore ) 7400 - 7600
Garbage, household rubbish 481
Glass - broken or cullet 1290-1940
Glass, window 2579
Glue, animal, flaked 561
Glue, vegetable, powdered 641
Gluten, meal 625
Gneiss, bed in place 2867
Gneiss, broken 1858
Granite, solid 2691
Granite, broken 1650
Graphite, flake 641
Grain - Maize 760
Grain - Barley 600
Grain - Millet 760- 800
Grain - Wheat 780- 800
Gravel, loose, dry 1522
Gravel, with sand, natural 1922
Gravel, dry 1/4 to 2 inch 1682
Gravel, wet 1/4 to 2 inch 2002
Gummite ( uranium ore ) 3890 - 6400
Gypsum, solid 2787
Gypsum, broken 1290-1600
Gypsum, crushed 1602
Gypsum, pulverized 1121
Halite (salt), solid 2323
Halite (salt), broken 1506
Hematite ( iron ore ) 5095 - 5205
Hemimorphite ( zinc ore ) 3395 - 3490
Hydrochloric acid 40% 1201
Ice, solid 919
Ice, crushed 593
Ilmenite 2307
Iridium 22154
Iron ore - crushed - see metals table 2100-2900
Iron oxide pigment 400
Iron Pyrites 2400
Iron sulphate - pickling tank - dry 1200
Iron sulphate - pickling tank - wet 1290
Ivory 1842
Kaolin, green crushed 1025
Kaolin, pulverized 352
Lead, rolled - see metals table 11389
Lead, red 3684
Lead, white pigment 4085
Leather 945
Lignite, dry 801
Lime, quick, lump 849
Lime, quick, fine 1201
Lime, stone, large 2691
Lime, stone, lump 1538
Lime, hydrated 481
Lime, wet or mortar 1540
Limonite, solid 3796
Limonite, broken 2467
Limestone, solid 2611
Limestone, broken 1554
Limestone, pulverized 1394
Linseed, whole 753
Linseed, meal 513
Locust, dry 705
Magnesite, solid 3011
Magnesium oxide 1940
Magnesium sulphate, crystal 1121
Magnetite, solid ( iron ore ) 5046
Magnetite, broken 3284
Malachite ( copper ore ) 3750 - 3960
Malt 336
Manganese, solid 7609
Manganese oxide 1922
Manure 400
Marble, solid 2563
Marble, broken 1570
Marl, wet, excavated 2243
Mica, solid 2883
Mica, broken 1602
Mica - flake 520
Mica - powder 986
Milk, powdered 449
Molybdenum ore 1600
Mortar, wet 2403
Mud, packed 1906
Mud, fluid 1730
Nickel ore 1600
Nickel, rolled 8666
Nickel silver 8442
Nitric acid, 91% 1506
Nitrogen 1.26
Oak, red 705
Oats 432
Oats, rolled 304
Oil cake 785
Oil, linseed 942
Oil, petroleum 881
Oxygen 1.43
Oyster shells, ground 849
Paper, standard 1201
Peanuts, shelled 641
Peanuts, not shelled 272
Peat, dry 400
Peat, moist 801
Peat, wet 1121
Pecan wood 753
Phosphate rock, broken 1762
Phosphorus 2339
Pitch 1153
Plaster 849
Platinum ore 2600
Porcelain 2403
Porphyry, solid 2547
Porphyry, broken 1650
Potash 1281
Potassium chloride 2002
Potatoes, white 769
Pumice, stone 641
Pyrite (fool's gold) 2400 - 5015
Quartz, solid 2643
Quartz, lump 1554
Quartz sand 1201
Resin, synthetic, crushed 561
Rice, hulled 753
Rice, rough 577
Rice grits 689
Rip-Rap 1602
Rock - soft - excavated with shovel 1600-1780
Rosin 1073
Rubber, caoutchouc 945
Rubber, manufactured 1522
Rubber, ground scrap 481
Rye 705
Salt cake 1442
Salt, course 801
Salt, fine 1201
Saltpeter 1201
Sand, wet 1922
Sand, wet, packed 2082
Sand, dry 1602
Sand, loose 1442
Sand, rammed 1682
Sand, water filled 1922
Sand with Gravel, dry 1650
Sand with Gravel, wet 2020
Sandstone, solid 2323
Sandstone, broken 1370-1450
Sawdust 210
Sewage, sludge 721
Shale, solid 2675
Shale, broken 1586
Shells - oyster 800
Sinter 1600-2180
Slag, solid 2114
Slag, broken 1762
Slag, crushed, 1/4 inch 1185
Slag, furn. granulated 961
Slate, solid 2691
Slate, broken 1290-1450
Slate, pulverized 1362
Smithsonite ( zinc ore ) 4300
Snow, freshly fallen 160
Snow, compacted 481
Soap, solid 801
Soap, chips 160
Soap, flakes 160
Soap, powdered 368
Soapstone talc 2400
Soda Ash, heavy 1080
Soda Ash, light 432
Sodium 977
Sodium Aluminate, ground 1153
Sodium Nitrate, ground 1201
Soy beans, whole 753
Starch, powdered 561
Stone, crushed 1602
Stone (common, generic) 2515
Sugar, brown 721
Sugar, powdered 801
Sugar, granulated 849
Sugar, raw cane 961
Sugarbeet pulp, dry 208
Sugarbeet pulp, wet 561
Sugarcane 272
Sulphur, solid 2002
Sulphur, lump 1314
Sulphur, pulverized 961
Taconite 2803
Talc, solid 2691
Talc, broken 1746
Tanbark, ground 881
Tankage 961
Tar 1153
Tobacco 320
Trap rock, solid 2883
Trap rock, broken 1746
Turf 400
Turpentine 865
Walnut, black, dry 609
Water, pure 1000
Water, sea (see liquids table) 1026
Wheat 769
Wheat, cracked 673
Wood chips - dry - see wood table 240- 520
Wool 1314
Zinc oxide 400

Rabu, 06 Juli 2011

Andesite

Batu Andesite adalah batuan beku yang mempunyai kandungan silica lebih tinggi dibandingkan dengan batuan basalt, dan mempunyai kandungan silika lebih rendah dibandingkan dengan batuan rhyolite atau felsite. Secara umum mempunyai warna yang menandakan dengan baik akan kandungan silika dari lava, dengan kandungan basalt yang terlihat gelap dan kandungan felsitenya terang. Walaupun demikian para Geologist akan selalu melakukan analisa kimia di dalam identifikasi batuan andesite ini, di lapangan batuan ini dicirikan oleh warna abu-abu atau medium sampai merah dari lava andesite. Nama Andesite dinamakan dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, dimana busur batuan batuan vulkanik baercampur dengan magma basalt dengan batuan-batuan keras jenis granit yang menghasilkan lava dengan komposisi intermiediate. Batuan Andesite mempunyai kandungan fluida lebih sedikit dibandingkan batuan basalt dan diletuskan dengan hebatnya dikarenakan adanya gas gas terlarut yang terdapat di dalamnya.

Jenis batuan Andesite ini berbentuk kristalin. Bagian-bagian kecil yang berwarna hitam disebut mineral biotite dan yang berwarna putih disebut potassium feldspar. Hornblende dan pyroxen adalah mineral-mineral gelap lainnya yang terdapat pada batuan Andesite. Batuan Andesite mempunyai lebih dari 20 persen kandungan kuarsa dan yang terbanyak adalah mineral plagioklas, walaupun mineral-mineral ini kadang hanya terlihat di bawah mikroskop. Batuan Andesite mempunyai kesamaan pembentukannya secara letusan dengan batuan diorite.

Kristal terbesar dinamakan phenocryst, terbentuk jauh sebelum lava terletuskan dan membeku, dan kristal-kristal tersebut dari bentuknya dapat menceritakan sejarah dari proses perjalanan magma. Lava yang seperti ini yang mempunyai banyak phenocrysts, dinamakan bertexture porphyritic.

Akumulasi Minyak dan Gas Bumi

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa minyak dan gas bumi berakumulasi pada suatu perangkap yang merupkan bagian tertinggi dari lapisan reservoir. Akan tetapi apakah yang menyebabkan minyak dan gas bumi berhenti disana? Ada 2 teori yang menjelaskan pertanyaan itu adalah sebagai berikut :

1.1 TEORI AKUMULASI GUSSOW

Dalam keadaan hidrostatik, akumulasi dapat diterangkan oleh teori Gussow (1951). Gumpalan atas tetes-tetes minyak dan gas akan bergerak sepanjang bagian atas lapisan penyalur keatas, terutama disebabkan pelampungan (buoyancy). Begitu sampai di sustu perangkap (dalam hal ini perangkap struktur), minyak dan gas akan menambah kolom gas dan mendesak minyak kebawah yang juga bertambah tinggi kolomnya dan gilirannya mendesak air ke bawah. Hal ini akan terus terjadi sampai batas minyak – air mencapai ‘Spill point’. Penambahan minyak – dan gas terus menerus akan menyebabkan perlimpahan (Spilling) minyak keatas ke struktur selanjutnya (fasa dua). Pada fasa berikutnya, berhubungan penambahan gas, maka seluruh minyak didesak gas kebawah sehingga melimpah sampai habis dan perangkap diisi sepenuhnya oleh gas.

Stadium 1 : Gas, minyak dan air diatas titik limpah, minyak dan gas kedua-duanya terus menerus terjebak sedangkan air disingkirkan. Stadium ini berhenti jika antara muka minyak-air mencapai titik limpah.

Stadium 2 : Stadium penyebaran selektif dan pengasiran gas. Gas terus dijebak, selagi minyak melimpah keatas kemiringan. Stadium ini berakhir jika antara muka minyak-gas mencapai titk limpah dan berhimpitan dengan antar muka minyak.

Stadium 3 : Stadium Akhir. Perangkap diisi oleh gas. Gas melimpah ketas selagi lebih banyak gas yang masuk perangkap. Minyak melewati perangkap dan meneruskan perjalannya ke atas kemiringan.

Gambar 1 : Differensiasi minyak dan gas dalam perangkap yang menyebabkan minyak melimpah. (Gussow, 1951)

Pada gambar II, terlihat bagaimana mekanisme ini menyebabkan penyebaran akumulasi minyak dan gas pada sejumlah perangkap yang berderetan dan pada ketinggian strukturil yang berbeda. Terisinya suatu perangkap oleh gas, minyak dan sebagainya tergantung dari arah migrasi, dan jumlah minyak dan gas yang bermigrasi.
Yang pertama ini dibandingkan sebagai E, D, dan C. Sedangkan untuk yang kedua diilustrasikan oleh A, B dan C.
Terlihat pada gambar bahwa tergantung dari arah batuan induk, maka yang paling dekat akan terisi oleh gas, sedangkan yang paling jauh diisi oleh air.
Perangkap I Diisi sampai titik limpah dan mempunyai tudung gas. Hanya minyak melimpah keatas ke
Perangkap II.
Perangkap III dan IV penuh dengan air asin dan mengandung minyak atau gas.

Perangkap I seluruhnya diisi dengan gas, seluruh minyaknya telah terusir masuk keperangkap II. Minyak sekarang melebihi perangkap I.
Perangkap II telah diisi minyak dan melimpahkan keatas kemiringan ke dalam perangkap III, yang masih belum mengandung tudung gas.
Perangkap III mengandung hanya sedikit miinyak, sedangkan perangkap IV masih terisi air asin.

Perangkap I tak berubah dengan gas melimpah keatas kemiringan ke dalam perangkap II, Minyak melewati perangkap I. Perangkap II sekarang mempunyai tudung gas dan melimpahkannya ke atas kemiringan ke dalam perangkap III. Perangkap III sekarang telah terisi dengan minyak tetapi masih tetap belum mempunyai tudung gas dan melimpahkan minyak kedalam perangkap III. Perangkap IV masih terisi air asin.



Migrasi sama seperti untuk C, tetapi dalam keadaan hubungan struktur yang lain. Perhatikan bahwa ketinggian kulminasi tidak mempunyai efek terhadap penjebakan selektif, ketinggian titik limpah adalah yang mengendalikan. Ketinggian kulminasi diatas titik limpah menentukan kalau minyak maximum.

Migrasi sama seperti untuk C. Disini semua kaulminasi berada pada ketinggian yang sama. Titik limpah mengendalikan penjebakan differensial.

Gambar II. Penyebaran minyak dan gas pada deretan struktur karena penjebakan pemisahan differensial (Menurut Gussow, 1951)

1..2 TEORI AKUMULASI KING HUBBERT (1953)
King Hubbert (1953) meninjau prinsip akumulasi minyak bumi dari segi kedudukan energi potensial, dan erat hubungannya dengan perangkap hidrodinamik. Dalam hal ini minyak bumi, baik dalam bentuk tetes – tetes maupun fasa yang menerus yang berada dalam lingkungan air, akan akan selalu mencari batuan reservoir yang terisolir dan secara local mempunyai potensial terendah. Medan potensial dalam suatu reservoir yang terisi air merupakan resultan dari dua gaya, yaitu (1) gaya pelampungan (buoyancy), dan (2) gaya yang disebabkan gradient hidrodinamik. Seperti gambar berikut ini.
Keterangan :
A. Penampang Geologi untuk memperlihatkan terjadinya gradien – hidrodinamik karena permukaan potensiometri.
B. Resultan gaya pelampungan dan gradient hidrodinamik serta bidang ekipotensial minyak yang miring.

Dalam pengertian ini, minyak dan gas bumi akan berakumulasi jika bidang ekipotensial yang tegak lurus terhadap garis gaya resultan gaya tadi menutup seluruhnya dari bawah suatu daerah potensial rendah lokasi yang terisolir, misalnya suatu antiklin, suatu pelengkungan ataupun struktur lainnya dimana lapisan reservoir dan lapisan penyekat diatas konkav kearah bawah.

Dengan konsepsi diatas, maka suatu akumulasi dapat terjadi serta hilang atau terusir, dengan terdapatnya suatu gradient hidrodinamik yang pada setiap saat geologi arah serta besarnya ( vektornya dapat berubah ). Dalam keadaan itu maka paling tidak posisi batas air – minyak atau air – gas itu miring. Akumulasi minyak dan gas bumi merupakan suatu keseimbangan yang dinamis.

2..2 WAKTU PENJEBAKAN
Penentuan waktu dalam sejarah geologi mengenai kapan minyak bumi dapat terjebak, bukan saja penting dari segi ilmiah akan tetapi juga dari segi ekonomi. Suatu perangkap dapat terisi atau kosong tergantung dari waktu pembentukannya ataupun kapan minyak itu terbentuk berada dalam keadaan dapat dijebak oleh perangkap. Pengertian yang baik mengenai hal ini akan sangat membantu evaluasi suatu prospek ( Landes 1959 ). Ada beberapa bukti yang menerangkan bahwa minyak bumi terjebak pada permulaan sejarah pembentukan perangkap misalkan dalam hal lensa-lensa pasir tetapi dapat pula difahami bahwa minyak bumi dapat bermigrasi ke perangkap yang terbentuk kemudian. Perangkap dapat terbentuk lama setelah minyak tidak dapat bermigrasi lagi, sehingga perangkap tersebut akan kosong. Rittenhouse ( 1967) dalam dott dan Reynolds ( 1969 ) memberikan kriteria untuk mengetahui waktu akumulasi. Berbagai metodenya memberikan informasi hal – hal sebagai berikut :
a. Waktu tercepat dimulainya akumulasi.
b. Waktu tercepat dapat terselesaikannya akumulasi.
c. Waktu paling lambat dapat terselesaikannya akumulasi.

Hal – hal tersebut dapat dipertimbangkan dari beberapa faktor sebagai berikut :
1) Waktu Pembentukan Perangkap.
Waktu pembentukan perangkap adalah waktu tercepat minyak dapat berakumulasi. Tetapi tentu minyak dapat bermigrasi setiap waktu setelah pembentukan perangkap tadi. Dalam hal kondisi patahan – tumbuh, akumulasi dapat terjadi bersamaan dengan pembentukan batuan reservoir. Juga hal yang sama berlaku untuk lensa – lensa batuan reservoir.
Cara menentukan ada tidaknya perangkap pada waktu migrasi dan pembentukan minyak bumi yaitu dengan membuat perangkap struktur yang digantungkan pada suatu lapisan sumur tersebut sebagai datum. Dengan cara yang sama suatu peta struktur berkontur dapat dibuat dan ada tidaknya tutupan pada zaman tersebut dapat ditentukan.
2) Perangkap Yang Terisi dan Kosong.
Terdapat kemungkinan perangkap yang terisi dibentuk terlebih dahulu dan perangkap yang kosong terbentuk kemudian, setelah migrasi sekunder berhenti.
3) Expansi Gas.
Hal ini dikemukakan oleh leverson (1956) yang mendasarkannya pada hokum Boyle dan Charles. Gas mengembang jika tekanan turun. Kedalaman (waktu) pada saat volum reservoir sama dengan volum minyak dan gas sekarang pada tekanan dari temperature lebih rendah, adalah kedalaman tercetak (waktu) pada saat akumulasi telah selesai.
4) Minyak dibawah Penjenuhan.
Anggapan dasar dari kriteria ini adalah bahwa minyak telah jenuh dengan gas pada waktu akumulasi telah selesai. Jika terdapat reservoir dengan minyak yang tidak jenuh minyak ( tidak ada tutup/ topi gas ) maka hal ini dapat diterangkan sebagai berikut. Pada pembebanan dan penguburan setelah akumulas, maka minyak dalam reservoir akan tidak jenuh, karena peningkatan tekanan akan melarutkan gas bebas kedalam minyak. Pada pengangkatan dan erosi lapisan yang menutupi reservoir akan terjadi ha sebaliknya dan gas akan keluar membentuk topi gas.Namun metode penentuan ini memiliki banyak kelemahan dan anggapan – anggapannya belum tentu benar.sehingga hasilnya meragukan ( hoshkin, 1960 ).
5) Topi Gas yang Berkelalaian
Hal ini diberikan oleh Levorsen ( 1950 ) untuk keadaan special. Topi gas yang tinggi dalam blok yang turun dalam perangkap patahan menunjukkan akumulasi gas sebelum pematahan.
6) Difusi Gas Dalam Reservoir Yang Sebagian Terpisah dan Tak Jenuh.
( Zafferano, Capps dan Fry, 1963 ). Difusi gas akan terjadi diantara reservoir yang demikian dari yang jenuh menuju yang kurang jenuh dan waktu yang diperlukan untuk hubungan sekarang dapat dihitung.
7) Metoda Energi (oleh para Ilmuwan Uni Soviet ).
Adalah pengukuran kehilangan nilai energi dari minyak dalam reservoir sepanjang waktu.
Mineral Diagenesa
Mineral Diagenesa akan menurunkan porositas karena sementasi dan kompaksi. Jika Minyak bumi yang terdapat menghalang – halangi proses tersebut, maka jelas akumulasi terjadi sebelum diagenesa dalam reservoir basah air yang ada didekatnya. Sering hal ini ditunjukkan oleh tekanan tinggi dalam reservoir.
9) Sementasi Organik
Yang dimaksud sementasi Organik disini terutama adalah semen aspal. Waktu akumulasi adalah sebelum pengorosian bidang ketidakselarasan.

Dari uraian tersebut diatas disimpulkan bahwa minyak bumi tidak terjadi pada waktu tertentu di dalam evolusi minyak bumi. Setalah berakumulasi di suatu perangkap, minyak bumi dapat bermigrasi lagi ke perangkap yang terbentuk kemudian. Sebagai contoh misalnya akumulasi minyak bumi di daerah cepu (Soetantri dan lain-lain, 1973 ). Di daerah ini pelipatan utama dan intensif terjadi pada akhir Pleistosen.
Akan tetapi kedalaman penguburan dari batuan induk yang meliputi struktur itu tidak memungkinkan pembentukan dan migrasi minyak bumi ke struktur muda.

Dilain Pihak suatu fasa pelipatan yang lebih tua telah terjadi pada akhir pliosen dan kemudian pada waktu transgresi pleistosen, penguburan telah cukup dalam untuk pembentukan dan migrasi minyak bumi ke dalam sejumlah perangkap kecil yang telah ada terlebih dahulu. Jadi kombinasi antara kedalaman pembebanan dan umur pelipatan dapat menentukan apakah suatu perangkap itu terisi penuh atau tidak. (Imam J.)

Magnetotelurik

GEOLISTRIK
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di  dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi.  Dalam hal ini meliputi  pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah  ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi.  Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara  lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced  Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain
Jika di permukaan bumi timbul medan elektromagnetik akan timbul arus listrik yang melewati berbagai lapisan konduktor di bawah permukaan bumi sesuai dengan hukum induksi elektromagnetik. Arus ini akan mengganggu medan elektromagnetik di permukaan bumi dengan timbulnya medan elektromagnetik baru. Untuk memetakan bawah permukaan yang dilalui arus di gunakan metode Magnetotelurik dan metode control source audio magnetotelurik(CSAMT)
.
A.    MAGNETOTELURIK
Metode pengukuran MT (magnetotelluric) dan AMT (audio magnetotelluric) secara umum adalah sama, perbedaanya hanya pada cakupan frekuensi yang ditangkap, dimana semakin kecil frekuensi yang dihasilkan maka semakin dalam penyelidikan yang diperoleh. Metode MT memperoleh data dari frekuensi sekitar 400 Hz sampai 0.0000129 Hz (perioda sekitar 21.5 jam) sedangkan metode  AMT memperoleh data dari frekuensi 10 kHz sampai 0.1 Hz, dimana sumbernya berasal dari alam (arus telurik yang terjadi di sekitar ionosfer bumi).
Untuk memperbaiki kualitas data dari gangguan elektromagnet lokal (power line, aktivitas industri, aktivitas manusia, jalan, pohon-pohon besar yang dapat menghasilkan gangguan micro-vibrations dari akar-akarnya, dll) dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan data dari satu alat yang disimpan statis di suatu tempat yang jauh dari gangguan elektromagnetik lokal dengan alat lainnya yang berpindah-pindah (local, remote, far remote station) dan dilakukan dalam rentang waktu yang sama yang disinkronisasikan terhadap waktu UTC.
              Penggunaan metode magnetotelurik ini secara umum adalah untuk penelitian panas bumi, minyak dan gas bumi, geohidrologi, geologi regional, dan penelitian-penelitian dalam lainnya. Peralatan magnetotelurik yang dimiliki Pusat Survei Geologi adalah : MTU-5A Phoenix.

Bila tidak homogeny yang diperoleh adalah tahanan jenis semu. Kisaran pengukuran dari MT adalah dari 1-1-4 Hz. Secara teoritik, jika frekuensinya sangat rendah, penetrasinya akan semakin dalam.
Seperti telah disebutkan diatas, struktur tahanan dibawah permukaan terhadap kedalaman (z) akan terjadi atenuasi sebesar :
At = exp(-( )1/2
Dimana :
Ø  f = frekuensi
Ø  μ= permeabilitas magnetic
Ø  σ=konduktasi(1/p)
Kedalaman dimana medan H teretanuasi menjadi 1/e dari nilai asal. Jika μ.adalah permeabilitas maka μ0 adalah permeabilitas dala ruang hampa dalam detik dan ρa dalam Ohm. Kedalaman diatas adalah skin depth.
Dalam medan magnet terpolarisasi pada arah y(By = μHy) pada periode T, arus listrik menginduksi pada arah x (tegak lurus) mengakibatkan medan listrik Ex di permukaan
Bila Ex dan By diukur bersamaan :
            r a = (μ2πf)( 2/ 2)
                 =0,2 T2/ 2)
Dimana :
 , μ = μ0 =10-3 V/103 m dan =10-9Tesla
Sesuai dengan orientasi mendatar medan diukur dua komponen, missal Ex dan Eyserta By dan Bx.
Penambahan T medan H akan enambah kedalaman penetyrasi, sehingga kita dapat berfikir secara analogi seperti sounding schlumberger (  sebagai
Biasanya berkisar antara 1- 1000 detik
Dengan demikian kita akan memperoleh kurva MT (biasanya tidak seideal konfigurasi schlumberger), karena H sangat terpengaruh tahanan jenis di permukaan.
Untuk model berlapis, penafsiran dapat dilakukan dengan Curve Matching dengan master curve 2 atau 3 lapisan.
Dalam lapangan panas bumi untuk MT sounding didapat beberapa kendala, yaitu :
Ø  Perioda yang tercakup buruk (T< 3 sekon)
Ø  Anisotropi E dan J di daerah tersebut
Beberapa penyelidikan MT di lapangan panas bumi menunjukkan bahwa tahanan jenis tinggi dijumpai pada perioda 1-1000 detik. Sehingga penafsiran untuk struktur dangkal diperoleh dengan baik.
Seiring Ex, By cukup berbeda dengan, Ey, Bx karena :
Ø  Ansotropi medan E di permukaan, karena variasi tahanan jenis dangkal/menengah
Ø  Anisotropi densitas E akan berubah sampai dengan di perbatasan, seakan searah akan menerus.

Rabu, 20 April 2011

metode geofisika

Dalam GEOFISIKA ada beberapa metoda yang dapat digunakan. Metoda-metoda ini didasarkan pada parameter-parameter fisika yang digunakan.

Secara umum ada dua kategori dalam metoda geofisika yaitu metoda pasif dan metoda aktif.
>Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi.
Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi.

>Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi.  Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

Secara singkat, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel di bawah ini:

Metode
Parameter yang diukur
Sifat-sifat fisika yang terlibat
Seismik
Waktu tiba gelombang seismikpantul atau bias
Densitas dan modulus elastisitas yang menentukan kecepatan rambat gelombang seismik
Gravitasi
Variasi harga percepatan gravitasi bumi pada posisi yang berbeda
Densitas
Magnetik
Variasi harga intensitas medan magnetik pada posisi yang berbeda
Suseptibilitas atau remanen magnetik
Resistivitas
Harga resistansi dari bumi
Konduktivitas listrik
Polarisasi terinduksi
Tegangan polarisasi atau resistivitas batuan sebagai fungsi dari frekuensi
Kapasitansi listrik
Potensial diri
Potensial listrik
Konduktivitas listrik
Elektromagnetik
Respon terhadap radiasi elektromagnetik
Konduktivitas atau Induktansi listrik
Radar
Waktu tiba perambatan gelombang radar
Konstanta dielektrik